Minggu, 13 Mei 2012

HUBUNGAN kRISTEN DENGAN BERHALA MESIR

Meskipun ada tiga unsur dalam satu Tuhan, Kristen selalu mengatakan bahwa Tuhan adalah satu (monoteis). Meskipun aneh untuk memahami logika berpikir Trinitas, konsep satu Tuhan merupakan keyakinan yang mutlak. Akan tetapi, ada yang aneh pada simbol-simbol Kristen yang banyak bermunculan dalam masyarakat. Jika dikatakan sebagai kebetulan, mengapa begitu banyak 'kebetulan'.
Keanehan tersebut adalah 'matahari'. Dewa matahari, merupakan tuhan bagi bangsa Fir'aun di Mesir. Bahkan Ramses (Fir'aun) memanggil dirinya sebagai tuhan keturunan Dewa Ra (Dewa Matahari atau Amon Ra). simbol-simbol yang melekat pada dewa ini adalah The Eye of Horus (simbol satu mata), segitiga piramid (merupakan bentuk kesombongan Fir'aun yang mengaku sebagai putra matahari dan menjadikan piramid sebagai makamnya), obelisk (sebuah tugu batu dengan ujung lancip membentuk piramid) dan salib ankh.

Simbol-simbol bangsa Mesir tersebut, bertebaran dalam kehidupan umat Kristen. Tak malu-malu, banyak gereja dan petingginya memasukkan unsur visualisasi sinar matahari ke dalam simbol-simbol keagamaan dan orang-orang sucinya. Hal yang paling kontrovesial adalah, lapangan St. Peter, di jantung kota umat Kristen, Vatikan. Apa saja yang menjadi pertanyaan besar bagi umat, termasuk bagi sebagian umat Nasrani sendiri dari lapangan tersebut :
*)  Di tengah-tengah lapangan, berdiri dengan gagah dan mewah sebuah monumen jangkung, dengan ujung berbentuk piramid yang biasa disebut obelisk. Obelisk di St.Peter tersebut, langsung didatangkan dari Mesir yang usianya telah berabad-abad. Perlu diketahui, obelisk merupakan simbol peribadatan rakyat Fir'aun kepada Dewa ra atau dewa matahari.
*)  Setiap jam dua belas siang (ketika masa puncak matahari), dilakukan doa di depan obelisk tersebut.
*)  Jika dilihat dari atas, garis-garis di atas lapangan membentuk pancaran sinar matahari dengan lingkaran yang berbentuk mata, lengkapa dengan satu bola matanya yang merupakan titik puncak obelisk. Simbol satu mata merupakan lambang dari Eye of Horus, yaitu mata dewa matahari yang maha melihat. 
                                                                                                              
 
*)  Jika dilihar dari atas, tampak bentuk lingkaran lapangan St. Peter menyerupai lubang kunci. Menurut ahli teori konspirasi Freemason dan Illuminati, lambang tersebut merupakan kode yang bermakna. Vatikan adalah sebuah tempat rahasia besar Freemason. Salah satu alasannya, logo Freemason juga berisikan dua kunci yang saling bersilangan. Kelak, Freemason akan memasuki Vatikan secara terang-terangan dan membuka simpul-simpul rahasia di dalamnya.
 
*)  Meskipun Vatikan selalu membantah hubungannya dengan Freemason, namun pada kenyataannya, petung-patung di seputar lapangan St. Peter adalah hasil karya pematung besar, bernama Bernini yang merupakan seorang Freemason. Di samping itu, banyak simbol-simbol Mason yang bertebaran di dalam Vatikan itu sendiri.
Sangat mungkin terjadi apabila dikaitkan dengan perpindahan massal bangsa Yahudi dari Mesir ke tanah terjanji Kanan (Palestina) pada zaman Nabi Musa AS. Tentunya, sebelum perpindahan tersebut, bangsa Yahudi yang sudah sangat lama mendiami Mesir, juga ikut mempercayai dewa-dewa Mesir.
Kepercayaan turun temurun tersebut tidaklah luntur dengan ajaran Musa yang menekankan kepada satu tuhan. Terlebih, bangsa Yahudi adalah bangsa yang sangat keras hati dan keras kepala. Jadi, mereka berkali-klai mengingkari setiap ajaran monoteis (satu Tuhan) yang dibawa oleh para nabi Allah. Hal itu, terbukti dengan kelancangan mereka dengan menduakan kitab Torah (Taurat) milik Nabi Musa AS dengan kitab Talmud tulisan rabi-rabi (pendeta) manusia. Lalu, Yesus sendiri adalah Bani Israil keturunan Ishak, putra Ibrahim. Ishak dianggap sebagai nenek moyang Bani Israil. Sedangkan Ismail (putranya yang lain), dipandang sebagai nenek moyang bangsa Arab.
Dengan melihat silsilah darah Yahudi dalam dinasti Kristen tersebut, rasnya tidak diragukan lagi apabila pengaruh adat kebiasaan dan keyakinan bangsa Yahudi ketika masih di Mesir dahulu ikut berperan aktif dalam penulisan kitab-kitab suci Yahudi dan Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar